Mengurangi Dampak Perubahan Iklim dari Rumah

Saya tinggal di Sumenep  Madura. Bukan daerah rawan banjir meskipun dataran rendah. Seingat saya banjir cukup besar terjadi hanya beberapa tahun sekali, bisa 5 tahun sekali. Tapi itu sekitar tahun 90-an ya..Ya..kira-kira saat saya masih usia SD sampai SMA lah..

Tapi sejak saya tinggal di Sumenep lagi sekitar tahun 2012 yang namanya banjir bukan lagi beberapa tahun sekali saja. Tapi bisa setiap tahun, bahkan saat puncak musim hujan banjir terjadi beberapa kali. Makin kesini hujan yang turun juga sangat deras dengan durasi waktu yang cukup lama. Belum lagi angina dan petir yang menyertai..

Mengurangi dampak perubahan iklim
Hujan deras di rumah
mengurangi dampak perubahan iklim
banjir setelah hujan deras

Apakah ini yang dinamakan dampak perubahan iklim?Ya salah satu dampak perubahan iklim adalah curah hujan yang meningkat saat musim hujan. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Sumenep Madura. Kita tahu donk beberapa daerah mengalami banjir bandang padahal daerah tersebut biasanya curah hujannya cukup rendah.

Penyebab Perubahan Iklim

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab perubahan iklim, diantaranya :

Penggunaan bahan bakar fosil,  yang menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen oksida, yakni gas rumah kaca berbahaya yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas matahari.

Industri manufaktur, ini merupakan salah satu kontributor emisi gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia loh..

Penebangan hutan untuk membuat lahan pertanian, peternakan, atau untuk alasan lainnya, akan menghasilkan emisi. Karena pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya.

Penggunaan alat transportasi, sebagian besar mobil, truk, kapal, dan pesawat beroperasi memakai bahan bakar fosil. Hal ini menjadikan sektor transportasi sebagai kontributor utama gas rumah kaca, terutama emisi karbon dioksida. Kendaraan darat menghasilkan emisi paling banyak.

Produksi makanan juga menghasilkan emisi karbon dioksida, metana, dan gas rumah kaca. Selain itu pengemasan dan pendistribusian makanan juga menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Penggunaan berbagai peralatan elektronik di rumah, seperti AC atau pendingin ruangan, penerangan, dan berbagai perangkat elektronik lainnya. Apalagi listrik untuk peralatan ini sumbernya masih energy fosil.

Pola konsumsi energy kita, dengan pola pemakaian yang selalu berlebihan kita sudah menciptakan emisi gas rumah kaca.

Apa yang Bisa Kita Lakukan dari Rumah untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim?

Ternyata penyebab perubahan iklim ada juga ya yang sumbernya dari rumah kita. Bukan hanya industri besar dan sektor transportasi saja. Trus apa donk yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim ini dari rumah kita?

Hemat energy, salah satunya dengan penggunaan lampu LED. Gunakan semua peralatan elektronik secara bijak.. TV kalau tak ada yang menonton ya matikan saja. Lampu dan peralatan lainnya juga begitu ya..

Sebisa mungkin mengurangi penggunaan alat transportasi berbahan bakar fosil. Memilih jalan kaki, bersepeda, naik transportasi umum, atau menggunakan kendaraan berenergi listrik. Ya meskipun saat ini listrik yang kita pakai masih berbahan bakar fosil juga, setidaknya di rumah kita sudah menguranginya kan..

Mengurangi dampak perubahan iklim
Menggunakan Transportasi Umum

Memperbanyak makanan sayur, buah segar, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Karena makanan berbahan daging dan susu lebih banyak menghasilkan emisi gas. Lagi pula  dalam proses pengolahannya lebih banyak membutuhkan air dan energy kan..Misalnya nih memasak sayur kan cuma butuh kurang dari 10 menit. Kalau masak bahan daging kan setidaknya 30 menit, itu pun sudah pakai presto..

Jangan buang makanan. Karena secara gak sadar..saat kita membuang makanan, kita juga membuang sumber daya dan energi yang digunakan untuk menanam, memproduksi, mengemas, dan mengangkutnya. Atau ketika makanan membusuk di tempat pembuangan sampah, itu juga menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat loh.. Jadi kita sebisa mungkin mengolah sampah makanan kita menjadi kompos, bukan dibuang begitu saja ya…

Memperbanyak tanaman di lingkungan rumah. Selain rumah tampak asri juga lebih adem.

Dan masih banyak lagi hal mudah #UntukmuBumiku yang bisa kita lakukan dari rumah saja. Selain itu upaya besar juga bisa dilakukan pihak berwenang, seperti melakukan penghijauan.Dengan upaya yang dilakukan secara #TeamUpForImpact ..secara bersama dan konsisten..saya berharap banjir yang semakin sering datang bisa berkurang.

27 Replies to “Mengurangi Dampak Perubahan Iklim dari Rumah”

  1. Endah Kusumawati says: Balas

    Saat ini saya juga sedang mencoba mengurangi dampak perubahan iklim dengan membuat sampah rumah tangga berupa sisa sayuran dan kulit buah yang dibuat menjadi kompos dan Eco Enzyme.

    1. Banjir bikin kita gak bisa kemana mana ya. Semoga dengan praktek menjaga lingkungan, banjir bisa diminimalisir.

  2. Seram ya melihat perubahan lingkungan karena perubahan iklim semoga kesadaran masyarakat bisa lebih baik dengan kampanye lingkungan ya dicanangkan

  3. tapi memang climate change terasa banget akhir-akhir ini seperti cuaca cerah panas di pagi hari dan sore hari bisa hujan begitu deras atau kebalikannya

  4. Huaduuh beneran ini kadang galow banget cuaca ini ya, kadang panas, lalu hujan dan banjir ahhh. Beneran yaa perubahan iklim terasa banget. Semoga saja kita makin menyadari untuk melakukan hal2 yang kecil untuk bumi kita tercinta ini.

  5. Sebagai korban banjir yang membuat rumah saya terendam dan perabotan banyak dibuang, tau banget bagaimana rasanya kalo terdampak banjir nih Mba. moga makin banyak yang sadar dan mau menyadarkan buat menajga lingkungan termasuk pemerintah yang juga terus berkampanye agar tidak membuang sampah dan membuat mampet saluran air

  6. Dampak perubahan iklim ini nggak main main ya mbak
    Bisa membuat bencana yang lebih besar lagi
    Makanya kita harus melakukan cara untuk mencegah meluasnya perubahan iklim ini

  7. Aduh ngeri sendiri nih setiap membahas mengenai perubahan iklim. Memang sangat diperlukan kesadaran dan kepedulian dari masing-masing pihak terutama dari diri kita sendiri untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

  8. Ya allah sampai banjir ya mbak. Iya aku juga naik transportasi umum kalo ke jakarta dari depok. Soalnya macetnya juga ga umum hiks. Semoga perubahan iklim bisa diatasi ya

  9. Suka agak merinding bahas perubahan iklim. Apalagi beberapa hari ini cuaca berasa gerah banget. MEmang udha gak boleh ditunda-tunda lagi aksi mengurangi dampak perubahan iklim. KAlau memang sayang dengan bumi, harus dilakukan sekarang juga

  10. Efek dari perubahan iklim global ini makin ke sini makin mengkuatirkan ya Mbak. Siklus banjir mengikuti siklus musim hujan yang sekarang sudah tidak menentu. Efeknya bukan hanya banjir tapi juga pada tumbuhan yang jadi sumber pokok makanan kita. Yah industri besar bertanggung jawab pada perubahan iklim ini. Semoga ada kampanye besar2an juga untuk menyentil mereka. Untuk kita pribadi melakukan apapun yang bisa dilakukan dari rumah agar bumi tetap “waras” bagi anak cucu kita

  11. Beberapa hari ini, Jakarta panas sekaliiii..sampai makin mikir kalau perubahan iklim sedemikian besar dampaknya membuat kita semua mesti bahu-membahu untuk ambil bagian dalam menanganinya. Beberapa hal yang disebutkan sudah saya lakukan, dan setuju dari diri sendiri pun dari rumah saja kita bisa mengurangi dampak perubahan iklim ini.

  12. Jadinya kalau hujan turun ada rasa khawatir ya mbak, yang dulunya 5 tahun sekali sekarang bisa banjir kapan aja saat hujan turun.
    Masalah perubahan iklim ini mengkhawatirkan banget, kita perlu melakukan aksi untuk bantu jaga bumi

  13. Iya terasa banget di Bogor aja gerah kalau malam pas tidur padahal biasanya nyaman banget cuacanya jadi sumuk sekarang kayak mau hujan tapi nggak turun-turun, kudu ada kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan ya

  14. Saya pun hanya baru bisa berusaha menghemat air listrik dan bahan bakar. Yah itu aja yang bisa dilakukan ibu rumah tangga di pedesaan mah. Semoga saja bisa ikut mendukung kepedulian terhadap bumi dan lingkungan

  15. Kalau di rumah biasanya saya kudu henat-hemat energi listrik juga pemakaian air. Selain itu mengurangi sampah plasti dan memilah-milah sampah

  16. Wuah Sumenep ternyata juga banjir 🙁
    Semoga seterusnya gak ada banjir2 lagi ya mbak.
    BTW di sini aku pun jarang naik kendaraan pribadi seringnya transportasi umum, untungnya lumayan enak di sini transportasi umumnya. Ketimbang bawa kendaraan sendiri bikin macet. Kan sekalian bisa menjaga lingkungan yaa

  17. Sebenarnya dari hal-hal kecil yang kita lakukan di rumah, kita bisa turut berpartisipasi mengurangi efek perubahan iklim ya mba. Yuukk lakukan secara bersamaan agar efeknya makin terasa ke depannya.

  18. Akutu asal buang makanan lalu ingat gerakan #UntukmuBumiku ini kak Di.
    Jadi sekarang sebisa mungkin mengingat-ingat lagi kebiasaan baiik yang harus dilakukan agar menjadi teladan bagi anak-anakku dan mereka paham mengenai menjaga lingkungan.

  19. Selama ini gak kebayang perihal lama proses memasak gitu. Ternyata turut berpengaruh juga ya. Hiks. Dulu dulu tuh masak daging, ya masak aja. Ternyata prosesnya yang lama itu memberikan sumbangsih pada besarnya dampak perubahan iklim. Dari sekarang mesti bijak nih, dimulai dari memilih apa yang sebaiknya disantap di rumah.

  20. Setuju banget, mengurangi efek perubahan iklim ini memang harus dimulai dari diri sendiri dan lingkup terkecil ya, rumah sendiri. Dari hal sederhana sampai kompleks. Jika semua melakukannya, perubahan iklim sedikit demi sedikit bisa teratasi. Dan bukan mungkin lagi jika pada akhirnya semua menjadi normal seperti sedia kala.

  21. Aku juga sebenarnya lebih suka nih memanfaatkan transportasi publik. Sayangnya di Jogja angkutan umum sering ga nyampe ke ujung2 desa.

  22. Sedang berusaha mengurangi penggunaan listrik di rumah dengan tidak menyetrika baju harian, nih, Mbak. Hanya seragam sekolah anak dan baju kerja suami aja yang disetrika. Lampu-lampu juga sudah pakai LED hampir di seluruh rumah. Selain berdampak pada tagihan listrik, ternyata juga dapat mengurangi dampak perubahan iklim, ya.

  23. Ngeri ya mba perubahan iklim ini jg mempengaruhi kesehatan dan bahkan bencana alam. Memang langkah kecil dari rumah sangat penting

  24. memang semuanya harus dimulai dari lingku kecil keluarga, membuang sampah dll. tapi sayangnya tak semua memiliki kesadaran seperti itu

  25. Akutu suka sedih deh. Dulu tinggal di Jakarta, setiap 5 tahun sekali banjir besar. Pernah lho sampai setinggi dada orang dewasa. ,

    Kebayang bersihin rumahnya bisa sampai seminggu untuk benar-benar rapih. Yuk ah kita sama-sama menjaga bumi dan lingkungan sekitar. semangaattt

  26. Aku pernah banjir 5 tahun sekali di Jakarta. Itu bisa sampai tingginya sedada orang dewasa. Kebanayng banyak yang ngungsi. kalau nggak punya rumah tingkat, dia ngungsi ke masjid yang tinggi atau tempat penampungan. Yuk semangat jaga bumi. Supaya iklim juga lebih terkendali

Tinggalkan Balasan