Menikmati Gerhana dengan Sederhana

Sumenep, 9 Maret 2016

05.15 WIB

Anak-anak yang sudah berniat bangun pagi..langsung bangun dan sholat. Di luar langit masih merona kemerahan. Tadinya saya berencana melihat gerhana matahari dimanaa gitu yang pandangannya bebas. Di sekitar bandara Trunojoyo Sumenep atau di Pelabuhan Kalianget. Tapi karena Kinar lagi flu dan alat untuk liat gerhananya juga cuma satu, akhirnya ya saya putuskan untuk melihat dari loteng di belakang rumah saja.

05.45 WIB

Saya naik ke loteng untuk memastikan tempatnya gak terlalu berantakan dan pandangan ke matahari tidak terhalang pohon atau bangunan. Alhamdulillah…loteng yang masih berfungsi sebagai tempat menyimpan barang tak terpakai ini enak buat kongkow liat gerhana. Apalagi matahari bisa dilihat dengan jelas dan tidak terhalang apapun. Cuaca juga cerah…Sempurna!

GMS2016-4

05.55 WIB

Saya panggil anak-anak untuk naik ke atas.. Well…setelah tinggal di Sumenep 3 tahun lebih…ini adalah pertama kalinya anak-anak naik ke loteng ini 😀 😀 Tentu saja mereka sangat eksaitet..karena akhirnya diijinkan naik ke loteng. Selama ini gak boleh naik ke atas situ karena tangganya agak tegak..eyang nya khawatir kalo mereka mondar mandir naik turun.. 🙂 jadi happy banget mereka bisa melihat apa saja yang ada di loteng. Tak lupa juga membawa alat untuk pengamatan gerhananya.

Alat yang kami pakai adalah penutup muka dipakai tukang las itu loo…Kakung Nares Kinar yang cari pinjaman ke tukang las di sebelah rumah. Alat itu sudah siap dipakai sejak tanggal 8 Maret sore..sesudah dibersihkan dulu tentunya… 🙂

GMS2016-23

Sementara masjid-masjid seantero Sumenep sejak habis subuh sudah bersahut-sahutan mengumumkan jadwal sholat gerhana. Suara tilawah pun berkumandang dari segala penjuru. Syahdu.

06.25

Berdasarkan info dari berbagai media…gerhana akan dimulai sekitar jam 6.20..dan emeizing…saat pertama melihat jam 6.25 matahari sudah mulai cuil..alias gerhana sudah dimulai. Bagian pertama yang tertutup adalah bagian atas. Anak-anak pun berebut melihat dari balik topeng las. Eyang dan Kakung juga melihat gerhana di loteng ini. 1 alat buat rame-rame…gantian.

Sambil menunggu gerhana matahari sebagian mencapai puncaknya..anak-anak makan pagi di loteng juga 😀 Eyang juga sholat gerhana di loteng. Seru dah pokoknya…meski gak pergi ke tempat-tempat wisata 🙂

Beberapa masjid juga terdengar sudah memulai sholat gerhana.

GMS2016-22
Sambil Makan Pagi 🙂

GMS2016-21

07.00

Gerhana sudah separoh. Matahari jadi seperti bulan saat pertengahan bulan. Subahanallah…Alahmdulillah saya masih bisa menikmati kuasa Tuhan yang luar biasa ini..bersama orang tua dan anak-anak.

Makan pagi anak-anak sudah selesai…seskali mereka minta turun untuk BAB atau mengambil apa gitu di bawah 😀 *seneng banget naik turun tangga*

07.25

Fase gerhana maksimal (80%) diperkirakan jam segini. Bentuk matahari yang tadinya seperti bulan sabit horizontal, berubah menjadi bulan sabit vertikal. Langit pun meredup seperti menjelang senja. Hangat matahari juga berkurang. Burung walet beterbangan keluar dari sarangnya, mereka kira senja akan tiba.

Saat gerhana matahari total tahun 1983 melewati Sumenep, ketika mulai gelap gulita.. ayam-ayam berisik. Panik kenapa tiba-tiba malam tiba. Tapi hanya berlangsung sesaat..karena matahari kemudian kembali bersinar .

Hanya Subhanallah dan Allahu Akbar yang bisa terucap..

GMS2016-31
Semesta meredup…burung walet beterbangan keluar dari sarangnya

07.45

Anak-anak mulai turun duluan ..mereka mandi dan bermain seperti biasa..Sesekali melihat di TV bagaimana peristiwa gerhana matahari total di wilayah lain terjadi. Mereka juga mencoba mengamati dari halaman. Perlahan matahari pun kembali terang sempurna. Bulan pergi menjauh..

Apakah saat gerhana datang lagi kami bisa menikmatinya bersama lagi seperti ini? Di tempat yang sama? Di tempat lain? Wallahualam…

 

6 Replies to “Menikmati Gerhana dengan Sederhana”

  1. hahaha lucu ya ayam mulai berkokok dan walet mulai berterbangan. kena deh di kibulin matahari. Hahaha… sungguh kuasa illlahi 🙂

  2. menyenangkan sekali menikmati fenomena alam ini bersama keluarga tercinta ya mak. kinar dan nares itu kembar ya?

    1. Alhamdulillah mak.. 🙂 Nares+Kinar kakak adik mak…selisih 1,5 tahun 🙂

  3. Bahagia itu sederhana sekali ya. Saya merasa adem baca cerita kebersamaan ini.

    1. Alhamdulillah… Terima kasih… 🙂

  4. Halo, saya mendapati website Anda lewat Google saat cari subyek yang sepadan, website Anda ada, kelihatannya bagus. Saya sudah menganalisis ke favorite saya / ditambahi ke pemberi tanda saya.

Tinggalkan Balasan