Mengajak Anak Bersnorkeling

Setelah beberapa kali merasakan sendiri serunya bersnorkeling di pulau-pulau kecil di Sumenep-Madura, akhirnya saya memberanikan diri mengajak anak-anak bersnorkeling. Yes tujuan kali ini adalah pulau Gili Labak yang sudah dikenal dengan keindahan taman bawah lautnya. Sebenarnya ada kawan yang mengajak kesana dan membawa anak, jadi sekalianlah saya ajak Nares dan Kinar putri saya.

Selama ini anak-anak tidak terlalu asing bermain di sekitar pantai..tapi perjalanan kali ini bakal jadi pengalaman seru mereka. Karena bakal melihat kehidupan bawah laut untuk pertama kalinya. Tentu saja mereka sangat antusias apalagi ada teman baru yang sebaya.

Untuk menuju ke pulau Gili Labak ini, saya memilih lewat pelabuhan Kalianget. Karena jadwal berangkat sekitar jam 5-6 pagi, maka selepas subuh anak-anak sudah siap. Meski terlalu pagi untuk sarapan, anak-anak tetap sarapan ringan. Jadi perut gak kosong-kosong amat.

Perlengkapan yang kami bawa ya seperti mau ke pantai, membawa alat mandi dan baju ganti. Tak lupa obat-obatan dan makanan ringan. Untuk makan pagi kami bawa juga dari rumah, biar gak kebanyakan jajan diluar..hehe. Biar lebih hemat juga sih.

Pagi buta kami sudah menyusuri jalanan yang masih lengang menuju pelabuhan. Anak-anak gak kelihatan ngantuk atau lelah. Perjalanan dari rumah ke pelabuhan paling hanya sekitar 30 menit. Kami hanya menunggu sebentar untuk parkir mobil dan menunggu rombongan lain untuk share trip. Jam 6 perahu sudah bergerak meninggalkan pelabuhan.

 

Di Pelabuhan Sebelum Naik Perahu

Selain bakal mendapatkan pengalaman pertama bersnorkeling, bagi Nares dan Kinar ini adalah penyebrangan laut terlama pertama. Sebelumnya pernah ke kepulauan seribu yang waktu tempuhnya tak sampai 1 jam. Saya tadinya khawatir mereka akan merasa bosan dan rewel selama perjalanan. Karena kali ini perjalanan akan memakan waktu sekitar 2 jam. Dan Sebagai standart keamanan perjalanan laut mereka dengan senang hati memakai pelampung yang disediakan  operator perjalanan.

Selama perjalanan mereka enjoy sih, padahal ombaknya lumayan gede hehe..Kelihatan mulai bosan tuh setelah 1 jam perjalanan. Kok gak nyampe-nyampe..begitulah pertanyaan yang mereka sampaikan berulang kali. Apalagu pulau Gili Labak sudah kelihatan. Lumayan..1 jam an lagi lah baru sampai. ?

Sebenarnya untuk menghilangkan kejenuhan anak-anak bisa bermain apa kek gitu ya.. Tapi karena ombak..gak bisa juga sih misal mau baca buku. Jadi mereka ya ngobrol aja sambil foto-foto.

 

Menikmati Perjalanan Laut

 

Alhamdulillah…akhirnya setelah 2 jam an perahu semakin mendekat ke pulau yang luasnya sekitar 5 km persegi ini. Anak-anak kembali bersemangat dan girang banget. Dasar laut juga bisa dilihat dari perahu. Begitu perahu merapat..mereka langsung berebut turun dari perahu.

Sementara saya merapikan barang anak-anak sudah sibuk bermain pasir dan berenang-renang di pinggir pantai. Sekitar jam 8 pagi air laut masih pasang, jadi belum bisa langsung bersnorkeling. Kami harus menunggu air agak surut sekitar 1 jam. Haha mana bisa tahan ya bocah disuruh nunggu 1 jam.

Menunggu Waktu Air Laut Surut

Yah sebenarnya sambil menunggu bisa keliling pulau dulu. Gak nyampe 30 menit sih.. Tapi anak-anak cuma eksplor di sekitar tempat perahu parkir aja…Oya..saya juga memanfaatkan waktu untuk makan pagi, karena selama di perahu gak terlalu nyaman situasinya.. Ombak ciinnttt… 🙂

Dannn tibalah saatnya bersnorkeling. Semua penumpang naik ke perahu lagi lalu perahu bergerak ke tengah sekitar 50 meter dari bibir pantai. Saat perahu sudah berhenti di tengah, semua bersiap untuk turun ke laut. Termasuk saya dan anak-anak. Nares memakai snorkel yang disediakan oleh trip organizer, sedangkan Kinar memilih tidak memakai snorkel karena dia sudah memakai kacamata renangnya. Selain itu anak-anak juga tetap memakai pelampung meski mereka bisa berenang karena arus lautnya masih lumayan kenceng. Jadi demi keamanan dan kenyamanan juga.

Dikerubutin Ikan

Saya turun duluan untuk ‘memberi contoh’ pada Nares dan Kinar. Saya sendiri juga memakai pelampung, ya karena memang tidak bisa berenang.. 😀 Nah..setelah berada di perairan..anak-anak mulai turun melalui tangga di samping perahu. Perlahan tapi pasti mereka menikmati snorkeling. Sesekali melihat ke bawah permukaan air. Kedalaman lautnya sekitar 2-3 meter. Pada saat cuaca bagus (angin tenang) kejernihan air laut juga bagus.

“Gemana dek..bisa lihat apa aja di bawah. Kelihatan nggak..” tanya saya pada Kinar.

“iya kelihatan…bisa lihat karang sama banyak ikannya…” jawab Kinar dengan suara kenceng dan gembira..

Setelah itu mereka mulai mencoba melompat ke laut dari atas perahu. Wow..sudah bisa diduga..anak-anak sukak banget.. Jadilah mereka bolak balik lompat dari atas perahu. Anak-anak juga memberi makanan pada ikan yang membuat ikan-ikan mengerubuti mereka. Hahah..langsung pada histeris kegirangan deh anak-anak..

Lompat dari Perahu

Hampir 1 jam kami menikmati aktivitas di laut ini. Kami memang bereksplorasi di sekitar perahu saja. Karena kalau terlalu jauh ke tengah, sudah gak bisa lihat dasar lautnya karena dalam.

Lewat tengah hari, kami semua kembali ke perahu dan perahu bergerak ke arah pelabuhan Kalianget. Sepanjang perjalanan pulang, anak-anak kelihatan capek tapi hepi..heheh..Urusan bilas dan ganti baju, kami lakukan di rumah singgah pemilik perahu, tak jauh dari pelabuhan.

Karena pengalaman pertama ini begitu berkesan, rupanya anak-anak ketagihan 😀 Mudah-mudahan ya..bisa mengeksplor taman bawah laut lainnya nak…

Nah..Pengen tahu keseruan jalan-jalan sama anak-anak dari emak lainnya?Bisa cek ini nih… artikel Sinjay Road Trip Bersama Si Kecil yang ditulis oleh Mak Lia Djabir

All Photo by : ExploreTrip.ID

17 Replies to “Mengajak Anak Bersnorkeling”

  1. Jangankan membawa anak, membawa diri ini snorkeling saja belum pernah. Doain ya mba, moga2 saya bisa kesana.

    1. Wkwkwk ayooo Lidha bisaaa ? aminnn insyaallaah bisaaa ?

  2. Waaa.. Serunya snorkeling bareng anak ya.
    Pasti pada ketagihan tuh 🙂

    1. Iyaa..ketagihan ngakak snorkeling lagi.. ?

  3. Asik bener euy ngajak anak-anak snorkeling. Aku jadi kepikiran buat ngajak ponakanku, tapi nggak ke Madura juga sih, belum cukup duitnya hahhahaa… Palingan ke Sabang. Laut Indonesia memang luar biasa ya indahnya.

    1. Ke Madura juga boleh kok..?

  4. Woww seru bangeet. Anaknya juga pada berani. Memang hrs dikenalkan Dr kecil yaa biar terbiasa dgn kehidupan laut

    1. Iya..laut dan lingkungan penting banget dikenalkan ke anak2 ?

  5. Keren banget neh ngajarin anak snorkling ya mak. Bagus dijarin sejak dini jadi waktu sudah remaja-dewasa sudah tahu dan paham snorkling.

  6. Saya juga pengen ngajak anak snorkeling, tapi mesti bersabar tunggu beberapa tahun lagi hihihi untk sementara main pasir di pantai saja dulu :))

  7. sampai sekarang aku masih takut buat belajar snorkling 🙁

    1. hihi..hayuk lah..belajar disini..gampang kok…

  8. Wah serunya snorkling sama anak-anak. Samaan kita mba. Biar anak gak terlalu banyak jajan pas diajak jalan-jalan, harus udah sarapan dari rumah. Atau bawa bekal yang cukup 😀

    1. hehehe tosss mbak..meskipun cuma sedikit..tetep harus sarapan..klo perut kosong selain anak-anak jadi lapar mata..takutnya masuk angin juga..hehehe

  9. Weh segrup sama Lia, Mbak Dian, toh hehehe.

    EH, saya kira yang bersnorkeling hanya yang bisa berenang. Ternyata tidak ya

    1. Iya Kak.. 🙂 gak bisa renang pun bisa..aku gak bisa renang lo kak..hehehe. Ayo dicoba kak…

  10. […] Dulu rasanya berwisata bawah laut terasa mustahil saya lakukan. Mau renang aja susah.. hehe. Tapi saya dikasih kesempatan beberapa kali melihat keindahan bawah laut. Gak harus jauh-jauh ke Bunaken di Sulawesi atau Derawan di Kalimantan. Saya merasakan wisata bawah laut justru di daerah saya sendiri, Madura. Bukan sekali, tapi berkali-kali sampai sempat juga mengajak anak-anak untuk ikut. (Pengalaman ini bisa dibaca di : (Mengajak Anak Bersnorkeling) […]

Tinggalkan Balasan